Minami: Kopi
Pegunungan Mamasa - Daerah Potensial sebagai Wilayah Penghasil Kopi Di Sulawesi Barat

Pegunungan Mamasa - Daerah Potensial sebagai Wilayah Penghasil Kopi Di Sulawesi Barat

Kopi Mamasa Memiliki Potensi Lahan Sentra Produksi Kopi Di Sulawesi Barat

Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah di Pulau Sulawesi yang memiliki potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi kebun kopi Rakyat di Indonesia, bahkan potensi penghasilan biji kopi dari Mamasa bisa menjadi komoditas unggulan setelah Kakao yang saat ini menjadi primadona perkebunan di Mamasa. 

Gagasan ini bukan semata isapan Jempol, adanya banyak data pendukung dan catatan perkebunan Mamasa menunjukkan bahwa Kopi "Arabika Mamasa" sudah pernah menembus Eropa meskipun tidak dalam jumlah besar. 

cheri biji kopi siap panen berwarna merah di mamasa Kopi Sulawesi Barat


Kopi: Informasi Mengenai Kopi, Biji Kopi dan Teknik Pembuatan dan Aspek-Aspek yang Berpengaruh Terhadap Rasa Secangir Kopi

Kopi: Informasi Mengenai Kopi, Biji Kopi dan Teknik Pembuatan dan Aspek-Aspek yang Berpengaruh Terhadap Rasa Secangir Kopi

Kopi: Informasi Mengenai Kopi, Biji Kopi dan Teknik Pembuatan dan Penyajian Kopi Mulai dari Manual Brewing Sampai Expresso

Kopi merujuk pada dua hal yakni tanaman kopi yang menghasilkan biji kopi dan juga merujuk pada hasil seduhan dan esens dari biji kopi yang telah disangrai kemudian dihaluskan menjadi bubuk. Adapun metode penyeduhan yang dilakukan dalam pembuatan kopi sangat banyak mulai dari tradisional, manual brewing, dan menggunakan mesin espresso. Paling tidak ada dua variates pohon kopi yang dikenal secara umum yakni Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Menurut catatan sejarah, Kopi pertama kali dinikmati oleh bangsa Ethophia di benua Afrika sekitar tahun 3000 yang lalu atau 1000 SM. Bangsa Ethopia menyadari bahwa minuman ini ternyata memiliki khasiat dan merangsang produksi energi. Para ulama di timur tengah pada abad pertengahan menggunakan Kafein yang banyak terkandung dalam kopi khususnya arabica sebagai minuman yang membantu ketika melakukan ibadah malam. Banyaknya manfaat yang ada dalam kopi, Kopi kemudian bertransformasi menjadi minuman yang populer di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia, para petani mampu memproduksi paling tidak 400.000 Ton kopi setiap tahun.

1. Sejarah Penemuan, Penyebaran dan Popularitas Kopi

Meskipun ditemukan di Ethopia, namun kata Kopi pertama kali populer di daerah semenanjung Arab  قهوة, atau Qahwah. Secara harfiah, Qahwah berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai minuman berenergi. Kata Qahwah kemudian berubah menjadi kahveh yang dimabil dari bahasa Turki dan kemudian berubah menjadi Koffie jika dilafalkan oleh orang Belanda. Di Indonesia sendiri, Kopi diserap dari bahasa Belanda yang telah menjajah Indonesia dan menguasai produksi kopi pada masa penjajahan.

Orang-orang Ethiopia tidak sengaja menemukan Biji Kopi yang tumbuh liar dan dimanfaatkan sebagai minuman berbergi pada sekitar 1000 tahun sebelum masehi, namun upaya pertama yang dilakukan untuk proses budidaya kopi dilakukan sejak tahun 800 SM, (sebagian sumber juga menyebutkan 850 SM). Masa ini Biji Kopi dikonsumsi dengan cara mencampur kopi dengan lemak hewan atau dengan anggur sebagai sumber protein dan energi tubuh.

Proses penemuan biji kopi sendiri terjadi secara kebetulan, ketika seorang pengembala bernama Khalid warga Abyssinia yang melihat kambing-kambingnya tetap terjaga sepanjang malam setelah memakan buah berwarna merah sejenis buah beri. Penasaran dengan hal tersebut, Khalid kemudian mencoba merebus dan memakan kopi-kopi tersebut dan menemukan dirinya lebih bertenaga. Metode ini kemudian terus berlanjut dengan metode penyajian konvensional, barulah setelah ratusan tahun kemudian ketika biji Kopi menyeberangi laut merah, orang-orang Arab menggunakan metode yang lebih modern dalam menyajikan kopi.

Sejarah kopi biji kopi tanaman kopi dna manis

Ad Placement

Formulir Kontak