Industri Hiburan Tidak Selamanya Menghasilkan Cerita Indah Bagi para Pemain di Balik Layar
Salah satu demam yang sedang melanda dunia yang paling populer saat ini adalah Korean POP yang sudah mewabah sejak beberapa tahun silam. Sejak pertama kali muncul Indonesia, SNSD seolah menjadi pembuka bagi seluruh anggota Girl Band Korea Selatan untuk mendapatkan pasar barunya di Asia.
Seiring dengan meningkatnya peminat, Boy Band dan Girl Band mulai menjadi racun di kalangan muda mudi Indonesia dan menjadi sebuah kiblat baru di dunia permusikan Indonesia. Sebut saja beberapa Girl Band dan Boy Band di Indonesia sempat menjadi terkenal dengan basis fans-nya seperti Chery Bell, Seven Ikon dan Smash. Tapi bukan industri namanya, jika popularitas didapatkan dengan cara Instan, semuanya butuh usaha dan strategi marketing yang baik agar bisa mencapai puncak popularitas, bahkan ketika di puncak pun akan ada banyak Antrian lain yang akan segera menggeser posisi mereka sehingga persaingan di dunia Hiburan tak ayal menyerupai Rimba Belantara dimana yang kuat akan selalu tampil sebagai pemenang. Lihat saja para
Hal serupa juga terjadi bagi Girl Band dan Boy Band Korea Selatan. Kehebohan yang ada di dunia K-POP ternyata menyimpan banyak cerita kelam bahkan sebagian diantaranya sangat mengerikan hanya untuk menyajikan hiburan kepada Masyarakat. Ibarat Sirkus yang menunjukkan kehebatan Singa yang seolah-olah pintar di atas panggung, para Singa ternyata mendapatkan perlakuan sadis agar mengerti perintah sang majikan. Berikut ini beberapa fakta mengerikan di belakang gemerlapnya panggung K-POP Korea Selatan.
SNSD - Girl Band Korea Pertama yang Terkenal di Indonesia |
Ekspolitasi Remaja dan Anak-anak
Fakta miring pertama adalah Ekploitasi anak-anak. Sebelum menjadi artis dan publik figur terkenal, para calon Artis dari K-POP tentu saja harus diseleksi sedemikian rupa. Meningkatnya persaingan dan kebutuhan akan keuntungan bisnis membuat anak-anak dengan bakat tertentu akan segera dilirk oleh banyak perusahaan. Kedengarannya memang indah, namun pelatihan berat akan segera menghadapi calon artis yang kebanyakan di jaring sejak usia 10 tahun.
Para agensi hiburan akan mencari anak-anak dan remaja usia di bawah 13 tahun yang dianggap memiliki potensi untuk menandatangani kontrak. Segala cara diupayakan agar kontrak segera dilakukan dan tidak ada jalan keluar yang baik dalam kontrak tersebut karena mereka yang melanggar perjanjian akan mendapatkan hukuman denda berupa ganti rugi biaya pelatihan yang nilainya mencapai 3 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan oleh agency. Besarnya biaya ini bahkan nilai ini masih cukup besar dari penghasilan yang didapatkan setelah menjadi selebritis papan atas sekalipun.
SISTAR - Salah satu Girl Band yang Identik dengan Penampilan Seksi |
Pelecehan Seksual
Artis artis dari Girl Band Korea Selatan memang terkenal cantik dan juga. sebagian dari mereka memang memiliki anugrah kecantikan sejak lahir namun tidak banyak dari para talent terpaksa menjalani operasi Plastik seperti yang diinginkan oleh pihak agency, masalahnya adalah Wanita cantik selalu menjadi daya tarik bagi kaum Pria dan tidak semua "ketertarikan" ini berakhir indah.
Tahun 2009, industri Hiburan Korea Selatan dihebohkan dengan peristiwa meninggalnya Jang Ja-Yeon. Seorang artis cantik yang sedang berada pada puncak karirnya. Hal yang menjadi perhatian dunia adalah penyebab meninggalnya Jang Ja-Yeon yang tidak lain adalah peristiwa Bunuh diri. Dalam catatan yang ditinggalkan dan investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat, Jang Ja-Yeon mengalami stress berat karena diwajibakn untuk melayani nafsu seksual dari eksekutif yang menginfestasikan uangnya ke Agensi Jang Ja-Yeon.
Dalam pesan kematian Jang Ja-Yeon, artis cantik ini dipaksa untuk menjadi objek seks para bos agency dan jika menolak dirinya akan mendapatkan tindakan kekerasan tanpa kenal ampun oleh manajernya. Dalam curhatan Pesan kematian tersebut, artis cantik dipaksa untuk tidur dengan 31 lelaki berbeda dan karena tidak tahan akhirnya Jan Ja-Yeon tekanan dan perlakuan pihak agency, memutuskan untuk bunuh diri.
Potongan Berita Pesan Keamtian Jang Ja-Yeon |
Sebuah situs menyebutkan dan wikipedia (Sumber: Jang Ja-Yeon) yang mempublikasikan hasil investigasi polisi setempat. Hasil invetigasi menemukan bahwa kantor Agensi Ja-Yeon memliki sebuah kamar rahasia yang kerap digunakan oleh para Investor untuk menikmati tubuh para cari artis secara seksual. Berita seperti bukan menjadi hal tabu lagi di Korea Selatan, 2/3 artis wanita di Korea selatan mengaku mendapatkan perlakuan biadab dari para investor dan terikat dengan kontrak yang memaksa mereka membayar kontrak yang sangat tinggi jika melawan.
Pemerkosaan Artis
Koreajoongangdaily.joins.com menyebutkan paling tidak sepertiga dari seluruh artis K-POP pernah mengalami pelecehan seksual yang diatur oleh para agensi mereka. Pelecehan bahkan sampai pada tindak pemerkosaan. Salah satu dari pria kurang ajar tersebut adalah Jang Suk-Woo yang tidak lain seorang pelatih di Open World Entertainment. Paling tidak ada 20 laporan polisi dari korban yang tidak lain siswa dari Suk-Woo itu sendiri yang mendapatkan pelatihan sebelum menjadi bintang.
Suk-woo pun terpaksa harus dipenjara karena polisi telah menemukan cukup bukti, namun Pria hidung belang ini hanya salah satu dari sekian banyak pria bejat korea yang memanfatkan kontrak kerja para artis dan wanita korea selatan. Hanya saja mereka yang melapor cuma sebagian orang yang sudah di depak dari tempat mereka bekerja atau berani mengambil resiko kehilangan pekerjaan, kebanyakan dari mereka yang sudah terkenal lebih memilih untuk tutup mulut daripada kehilangan pekerjaan dan popularitas.
Bayaran Rendah dan Beban Kerja Berat
Setelah mendapatkan pelatihan yang cukup berat, sebelum menjadi artis K-POP dengan lagu Hits kebanyakan dari manajemen tidak akan memberikan bayaran kepada para artis tersebut. Para anggota group band akan dikarantina dan tinggal dalam asrama dengan hidup yang serba terbatas. Mereka hanya makan mie Instan untuk bertahan hidup.
Peristiwa mirisnya kehidupan para artis yang kurang tenar ini mencuat setelah kasus yang menimpa Boyband bernama Block B mencuat ke Publik. Block B sebenarnya sudah sempat mencuat ke permukaan dan mendapatkan popularitas namun mereka menyatakan tidak mendapatkan bayaran dari agensi selama satu tahun, padahal di sisi lain para orang tua mereka sudah mengeluarkan banyak uang untuk biaya latihan selama masa training.
Block B |
Salah satu kasus juga menimpa girlband super seksi dan panas korea, yakni Stellar. Para anggota yang terdiri dari wanita cantik mengaku pernah berbagi porsi makanan ke sesama anggota karena hanya mendapatkan satu porsi makanan untuk berempat. Mereka dipaksa oleh pihak agensi untuk membuat Video Erotis agar meraup banyak keuntungan.
Stellar |
Rela Jadi Pesuruh dan Pembantu
Sebelum menjadi seorang artis, para talent dari K-POP akan menjalani masa training di camp pelatihan. Rentang waktu paling tidak mulai dari 5 sampai 10 tahun. Mereka an di tampung pada camp pelatihan dalam keadaan terisolasi dari dunia luar dan merasakan susahnya hidup menjjadi seorang pesuruh.
Kehidupan para talent diatur secara detail bahkan dilarang untuk berpacaran dan tidak boleh menerima telfon. Satu-satunya cara agar dapat kembali kehidupan sosial mereka ketika sudah berhasil membuat sebuah hits atau album yang laku di pasaran. Selam semua itu belum tercapai, mereka harus berlatih menyanyi, menari dan berakting
Kasus yang lebih buruk bahkan pernah dipaparkan oleh Jo Kwon. Jo Kwon membeberkan fakta yang mengejutkan kepada pers bahwa dirinya harus membuatkan kopi kepada pembesar manajemen dan harus menyikat lantai dan mengalami perbudakan. Kasus ini bahkan sudah pernah masuk ke dalam ranah hukum namun sepertinya tidak memberikan efek yang baik terhadap kasus-kasus serupa.
Rentang Mendapatkan Pemerasan
Jika Hits dan lagu trend dianggap sebagai jalan keluar dari camp latihan yang berat dan tidak berperi kemanusiaan, ternyata penderitaan mereka tidak berhenti sampai disitu. Para bintang di panggung ini masih harus terlibat dengan kontrak yang super ribet dan menyusahkan. Beberapa agensi bahkan menolak untuk memutuskan kerja sama meskipun kontrak mereka sudah berakhir, kebanyakan dari agensi memberikan ancaman agar sang bintang tidak hengkang. Hanya sebagian dari mereka yang beruntung dapat membayar denda dan memutuskan hubungan seketika mereka sudah terkenal.
Sebuah peristiwa yang melibatkan seorang artis cantik korea Ji-Young. Manajer dari Ji Young merekam kehidupan Ji Young selama di camp bahkan kehidupan intim dari Ji Young pun direkam. Sebuah video hubungan intim. Manajer menggunakan rekaman tersebut untuk mengancam Ji Young agar memperpanjang kontrak namun dianggap sebagai ancaman saja, ternyata sang manajer menyebarkan Video tersebut di Internet dan tentu saja membuat kehidupan dan karir Ji Young Berantakan. Sang manajer, Kim Seok-Jin kabur ke Amerika Serikat ketika dituntut oleh pengadilan setempat untuk mempertanggung-jawabkan kejahatannanya. Sumber : Ji Young.
Tambahkan komentar Anda
EmoticonEmoticon